Perubahan Sosial di Desaku Pada Masa Pandemi Covid19

Rabu, 16 september 2020
   Assalamualikum wr.wb.Perkenalkan nama saya Siti Nadlifah saya akan sedikit membahas tentang masalah yang ada disekitar kita ataupun masyarakat dunia yaitu mengenai tanggapan masyarakat beserta para aparat pemerintah dalam menanganinya. Saya tinggal di Desa Banyuurip RT01/RW01   Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.  Semenjak adanya Virus corona aktivitas di kampungku banyak mengalami perubahan program covid 19 yang telah dilakukan desa saya yaitu pembagian masker, pemberian handsinitaizer,penyemprotan disinfektan,dan bantuan dari pemerintah baik berupa sembako selama 9 bulan,BLT selama 6 bulan dengan rincian 3 bulan awal sebesar 600 ribu dan 3 bulan terakhir sebesar 300 ribu,dan ada juga bantuan PKH yang berlangung lama itu sangat membantu warga yang terdampak covid 19.

    Di awal kemunculannya, virus ini mendapat beragam respons yang muncul dari masyarakat Indonesia. Sebagian mulai berhati-hati dan menerapkan pola hidup sehat, tetapi lebih banyak yang tidak peduli dan terkesan meremehkan; bahkan menjadikan virus ini sebagai bahan candaan. Bukan hanya masyarakat biasa, pejabat-pejabat pun banyak yang meremehkan keberadaan virus ini dan tidak melakukan persiapan maupun antisipasi munculnya wabah ini di Indonesia. Bahkan ketika COVID-19 mulai menyebar dengan cepat ke berbagai daerah dan beberapa negara telah menutup akses keluar masuk, pemerintah dan warga Indonesia masih terkesan santai dan kurang melakukan tidakan pencegahan terhadap virus ini.


     Adaptasi kebiasaan baru ketika warga berkegiatan di luar rumah dengan menggunakan protokol kesehatan diantaranya:
   1.jangan bersentuhan dengan anggota keluarga
      ketika dari luar sebelum mandi
   2.segera mencuci pakaian dan masker.  
     menggunakan deterjen dan jangan mengantung 
     pakaian dan masker yang telah di pakai di luar
   3.bersihkan handpone,tas benda lain dengan 
      disinfektan
   4.tingkatkan daya tahan tubuh dengan asupan               yangbergizi serta istirahat yang cukup
    5. Jaga kesehatan mental dengan melakukan
        aktivitas yang menyenangkan bersama
         keluarga.
       
       Permasalahan sosial yang ada di masyarakat sekitar atau kebiasaan baru yang harus ditaati masyarakat,tradisi silaturahmi,jabat tangan, cangkruk ditiadakan diganti dengan stay at home,work from home,sosial distancing tidak cocok bagi warga yang tidak memiliki tabungan adapatasi kebiasaan baru yang tidak mematuhi protokol kesehatan akan berdampak meningkatkan kasus covid 19. Respon masyarakat terhadap perubahan perilaku masyarakat keseharian untuk tetap disiplin.untuk memenuhi protokol kesehatan yaitu meciptakan ketahanan pangan desa menerbitkan sanksi sosial,melakukan belanja dengan online, melibatkan partisipasi masyarakat untuk teladan.  Kebiasaan baru lainnya yang ada di desa saya yaitu pada acara kemerdekaan 17 agustus kemarin tidak ditiadakan,dan tidak adanya hiburan masyarakat sekitar misalnya:Pengajian,acara seni,maupun perlombaan ditiadakan.

    Untuk mengurangi kecemasan di masyarakat, sudah sepatutnya kita melakukan berbagai hal untuk meningkatkan optimisme masyarakat di tengah pandemi ini. Masyarakat yang masih mampu mencukupi kebutuhan hidupnya banyak yang meningkatkan kepeduliannya dengan berkontribusi untuk membantu golongan yang tidak mampu dengan cara melakukan penggalangan dana, melakukan donasi. Ada juga kelompok-kelompok lain yang membantu menjahitkan APD untuk tenaga kesehatan serta memproduksi masker dalam jumlah besar untuk dibagikan kepada orang-orang yang masih harus bekerja di luar. Karena adanya virus Corona ini, masyarakat juga menjadi lebih peduli dan menjalankan pola hidup yang sehat. Hal-hal tersebut merupakan sebagian kecil upaya pertahanan diri yang dilakukan oleh masyarakat untuk menghindari infeksi COVID-19.













       

Postingan populer dari blog ini

Masakan Oseng Teri Klanding Khas Bu Karsi

Biaya hidup PJJ masa pandemi covid 19